JAKARTA, URBANFEED - Pada Kamis (1/5), wilayah selatan Israel diguyur badai pasir besar yang mengubah langit Beersheba dan Gurun Negev menjadi oranye pekat, serta menurunkan jarak pandang hingga mendekati nol. Fenomena alam ini terjadi bersamaan dengan angin kencang yang turut memperparah kebakaran hutan di bagian tengah negara tersebut.
Awan Debu Menelan Kota
Video yang beredar di media sosial menunjukkan awan debu raksasa melanda pusat kota Beersheba dalam hitungan menit, memaksa kendaraan memperlambat laju dan aktivitas publik terhenti. Otoritas transportasi setempat mengeluarkan peringatan visibilitas rendah dan menghimbau warga untuk menunda perjalanan di luar ruangan.
Kesulitan di Pangkalan Militer
Rekaman Channel 12 memperlihatkan tentara di Pangkalan Shivta di Negev berjuang menutup gerbang fasilitas militer, terhuyung oleh sapuan angin kencang dan terhalang debu tebal. “Inilah kondisi di Shivta Base sore tadi—angin begitu kuat hingga pintu gerbang sulit ditutup,” lapor stasiun televisi tersebut.
Prakiraan Cuaca dan Peringatan
Sebelumnya, Badan Meteorologi Israel telah memperingatkan angin kencang dan potensi badai pasir di wilayah selatan. “Sepanjang hari ini, angin kencang akan bertiup, kabut debu akan menyelimuti, dan bahkan akan terjadi badai pasir di selatan,” kata meteorolog Lior Sudri kepada Israel National News, seraya menambahkan bahwa suhu puncak gelombang panas diperkirakan mencapai 37–38 °C di pesisir.
Pembatalan Perayaan Hari Kemerdekaan
Dampak cuaca ekstrem ini memaksa pemerintah Israel membatalkan upacara langsung peringatan Hari Kemerdekaan ke-77. Sebagai gantinya, tayangan rekaman uji coba upacara dibroadcast di televisi nasional pada malam harinya. Keputusan ini diambil setelah Menteri Pertahanan Israel mengeluarkan status darurat nasional dan memerintahkan militer membantu upaya tanggap darurat di berbagai wilayah. (MIN)











Komentar (0)
Tinggalkan Komentar