24 Perusahaan Di Cikande Terpapar Radio Aktif

24 Perusahaan Di Cikande Terpapar Radio Aktif
Pemeriksaan Radio Aktif di Cikande. (Antara Photo)

SERANG, URBANFEED - Sebanyak 24 perusahaan yang beroperasi di Kawasan Industri Modern Cikande (MCIE), Kabupaten Serang, Banten, terdeteksi mengalami paparan zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Temuan tersebut diungkap oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) usai hasil pemeriksaan lapangan bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menunjukkan adanya kontaminasi radiasi di sejumlah titik produksi industri logam dan manufaktur.


Dilansir dari Republika, paparan Cs-137 ini diduga berasal dari scrap baja impor bekas alat medis yang tercemar radioaktif, kemudian dilebur di beberapa pabrik logam di kawasan tersebut. Proses ini memicu penyebaran partikel radiasi melalui udara dan debu yang kemudian menjalar ke pabrik sekitar.


Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, menjelaskan bahwa paparan radiasi terdeteksi di 24 perusahaan dengan tingkat laju dosis mencapai 1,6 hingga 152 mikrosievert per jam, jauh di atas ambang batas normal lingkungan industri. “Kami sudah melakukan verifikasi di lapangan. Saat ini seluruh perusahaan tersebut sedang dalam tahap dekontaminasi dan penghentian sementara aktivitas produksi,” kata Setia, dikutip dari DetikNews.


Dari 24 perusahaan yang disebut terpapar, beberapa di antaranya bergerak di industri baja, logam, makanan, dan sepatu. Berikut daftar perusahaan yang tercantum dalam laporan Kemenperin: PT Bahari Makmur Sejati, PT Nikomas Gemilang, PT Citra Baru Steel, PT Valero Metals Jaya, PT Universal Eco Pacific, PT Sinta Baja Jaya, PT Crown Steel, PT Sentosa Harmony Steel, PT Vita Prodana Mandiri, PT Kanemory Food Service, PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), PT Peter Metal Technology, PT Growth Nusantara Industry, PT Asa Bintang Pratama, PT Cahaya Logam Cipta Murni, PT Ediral Tritunggal Perkasa, PT Ever Loyal Copper, PT Hightech Grand Indonesia, PT Jongka Indonesia, PT Kabatama Raya, PT New Asia Pacific Copper Indonesia, PT O.M. Indonesia, PT Zhongtian Metal Indonesia, dan PT Luckione Environment Science Indonesia.


Kasus ini menjadi perhatian serius setelah salah satu perusahaan dalam daftar tersebut, PT Nikomas Gemilang, yang merupakan produsen sepatu merek global seperti Nike dan Adidas, terdeteksi memiliki paparan Cs-137 di area produksi. Berdasarkan laporan Tirto.id, otoritas bea cukai Belanda sempat mendeteksi tingkat radiasi hingga 110 nanosievert per jam pada sejumlah produk sepatu ekspor asal Indonesia. Pemerintah menilai kontaminasi tersebut bersumber dari lingkungan industri yang sama di kawasan Cikande.


Menanggapi hal ini, Kemenperin bersama BAPETEN dan BRIN telah menurunkan tim khusus untuk melakukan dekontaminasi area terdampak. Pemerintah juga memasang alat Radiation Portal Monitor (RPM) di setiap pintu keluar masuk kawasan industri guna mencegah penyebaran material radioaktif ke luar area pabrik. Selain itu, seluruh pekerja di pabrik terdampak menjalani pemeriksaan kesehatan berkala untuk memastikan tidak ada dampak langsung dari paparan Cs-137.


Kemenperin menegaskan bahwa tingkat radiasi yang terdeteksi masih tergolong rendah dan belum menimbulkan efek kesehatan akut, namun proses pembersihan dan pengawasan akan terus dilakukan. “Kami memperkuat sistem pengawasan bahan baku logam, terutama yang berasal dari impor, agar kasus serupa tidak terulang,” ujar Setia Diarta.


Selain berdampak pada aktivitas industri di dalam negeri, kasus ini juga menimbulkan kekhawatiran di tingkat internasional, khususnya terhadap kepercayaan pasar ekspor Indonesia. Pemerintah berharap proses dekontaminasi dan audit bahan baku yang sedang berjalan dapat segera menormalkan kembali operasional industri di kawasan Cikande.


Kemenperin menargetkan seluruh proses pembersihan dan pemulihan kawasan industri Cikande selesai sebelum akhir tahun 2025, dengan penerapan regulasi baru yang mewajibkan pemeriksaan radiometri terhadap semua bahan logam impor sebelum digunakan di sektor industri nasional.(MIN)


Penulis : Ardi 

Editor   : Sam

Berita Sebelumnya

Pesawat Kargo Militer Turki Jatuh di Georgia, Seluruh 20 Personel Tewas

Berita Selanjutnya

Jembatan Hongqi di Sichuan Runtuh Setelah Baru Beberapa Bulan Diresmikan

Tinggalkan Komentar