Elon Musk Gratiskan Internet untuk Korban Banjir Hingga Longsor di Sumatra

Elon Musk Gratiskan Internet untuk Korban Banjir Hingga Longsor di Sumatra

JAKARTA, URBANFEEDDalam upaya mendukung pemulihan komunikasi dan akses informasi di tengah krisis bencana, Starlink menggratiskan layanan internet bagi pelanggan terdampak banjir dan longsor di Pulau Sumatra. Kebijakan ini berlaku selama 30 hari penuh  otomatis bagi pelanggan aktif maupun yang sempat ditangguhkan  tanpa perlu pengajuan ulang. 


Menurut pengumuman resmi via media sosial Starlink, “bagi mereka yang terdampak banjir parah di Indonesia, Starlink menyediakan layanan gratis bagi pelanggan baru dan lama hingga akhir Desember.” Perusahaan juga bekerja sama dengan pemerintah untuk segera mendirikan terminal serta memulihkan konektivitas di wilayah terdampak paling parah. 


Dalam email pemberitahuan kepada pelanggan, Starlink menjelaskan bahwa layanan gratis sudah di-kredit secara otomatis ke akun pengguna. Bagi pelanggan lama, tidak perlu melakukan tindakan apa pun; bagi pelanggan yang sempat ditangguhkan, kredit layanan memungkinkan mereka untuk mengaktifkan kembali layanan selama periode darurat. 


Elon Musk menegaskan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari standar perusahaan saat terjadi bencana alam  “tidak benar mengambil keuntungan dari kemalangan.” Pernyataan ini menunjukkan komitmen layanan satelit global dalam membantu korban bencana tanpa motif profit. 





Dukungan Pemerintah & Pemulihan Infrastruktur



Selain bantuan dari Starlink, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mendistribusikan sebanyak 17 unit Starlink beserta genset ke wilayah paling terdampak di Sumatra Utara. Bantuan tambahan mencakup tenda pengungsi, logistik darurat, serta alat transportasi bantu seperti perahu LCR. 


Menurut keterangan BNPB, di beberapa lokasi akses listrik dan air masih padam total — sehingga unit Starlink dan genset sangat krusial untuk menjamin komunikasi darurat bagi pengungsi. Penggunaan alat ini diatur agar dapat melayani banyak orang, dengan radius jangkauan sekitar 100 meter per unit. 


Langkah ini diambil menyusul terputusnya jaringan telekomunikasi darat di banyak daerah akibat rusaknya infrastruktur karena longsor dan banjir  sehingga internet satelit menjadi salah satu solusi cepat dan krusial untuk mendukung evakuasi, komunikasi keluarga, dan koordinasi bantuan. 





Batasan: Siapa yang Bisa Mendapatkan & Durasi Bantuan



Penting dicatat bahwa akses gratis dari Starlink hanya berlaku bagi pengguna layanan Starlink  bukan seluruh penduduk di wilayah terdampak. Warga yang belum memasang perangkat Starlink tidak otomatis mendapat layanan gratis. 


Program ini bersifat sementara: akses internet gratis berlaku selama 30 hari (hingga akhir Desember 2025). Setelah periode tersebut berakhir, layanan berlanjut sesuai kebijakan reguler layanan Starlink. 





Signifikansi Bantuan & Harapan Pemulihan



Di masa darurat seperti ini, akses internet bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi sarana vital: membantu korban terhubung dengan keluarga, mengabarkan kondisi terkini, memfasilitasi koordinasi evakuasi dan distribusi bantuan, serta memungkinkan akses informasi darurat dan layanan penting  terutama di daerah terpencil. Bantuan dari Starlink dan pemerintah diharapkan bisa meringankan beban komunikasi di tengah situasi bencana. 


Langkah ini juga memicu harapan agar penyedia layanan telekomunikasi lain dan instansi pemerintah memperhatikan pentingnya keberlanjutan akses komunikasi, terutama di daerah rawan bencana, sebagai bagian dari sistem tanggap darurat nasional. (MIN)


Penulis : Ardi

Editor   : Sam

Berita Sebelumnya

Warga Korban Bencana Sumatera Terpaksa Jarah Minimarket karena Krisis Pangan

Berita Selanjutnya

Roller Coaster Universal Studio Singapore Mogok, 16 Pengunjung Dievakuasi

Tinggalkan Komentar