JAKARTA, URBANFEED – Bank Indonesia (BI) memastikan tidak akan meluncurkan layanan Payment ID pada 17 Agustus 2025 seperti yang sempat diberitakan. Deputi Gubernur BI Dicky Kartikoyono menegaskan, sistem ini masih berada dalam tahap sandbox atau uji coba terbatas.

Baca Lainnya :

• Kisah anak SD tolak gadget tapi lebih pilih taklukan Gunung Rinjani0
• Kreatif ! Pemuda Desa Anyar Ubah Sampah Jadi Karya Seni0
• Tarian Pacu Jalur Riau Viral di Dunia, Gekrafs: Potensi Besar Bangkitkan Ekonomi Lokal0
• Bentuk Dukungan ke Polri, Syah Creative Kolaborasi di HUT Ke-79 Bhayangkara0
• Gubernur Banten Dukung Peran Strategis Karang Taruna dalam Pembangunan Daerah0

“Payment ID belum diluncurkan pada bulan ini. Masih dilakukan eksperimen atau uji coba,” kata Dicky dalam keterangan pers, Selasa (12/8/2025).

BI menyebut, penerapan Payment ID memerlukan infrastruktur teknologi yang andal, aman, dan terintegrasi. Proses pengembangan ini diperkirakan membutuhkan waktu beberapa tahun sebelum siap diimplementasikan secara penuh.

Selain itu, BI memastikan bahwa layanan ini akan mematuhi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Setiap akses data akan dilakukan berdasarkan persetujuan (consent) dari pemilik data.

Rencana uji coba terbatas akan dimulai pada September 2025 di Banyuwangi, Jawa Timur. Program awal ini akan difokuskan untuk penyaluran bantuan sosial (bansos) non-tunai. Hasil uji coba akan menjadi dasar evaluasi sebelum layanan diterapkan secara luas.

BI juga meluruskan informasi yang menyebut peluncuran Payment ID bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan. “Tidak ada peluncuran resmi pada tanggal tersebut. Fokus kami adalah memastikan keamanan, kesiapan infrastruktur, dan kenyamanan pengguna,” tegas Dicky.

Payment ID merupakan inovasi BI yang dirancang untuk memberikan identitas pembayaran tunggal bagi masyarakat. Sistem ini diharapkan dapat mempermudah transaksi lintas kanal, meningkatkan efisiensi, serta memperkuat keamanan sistem pembayaran nasional. (MIN)