SUMBAR, URBANFEED - Sebuah video dan foto yang diunggah warga serta netizen memperlihatkan kondisi air Sungai Ombilin di Sumatera Barat yang mendadak jernih dengan warna biru kehijauan setelah hujan deras melanda kawasan hulu fenomena ini kemudian viral dan menjadi perbincangan luas di media sosial.
Berdasarkan banyak unggahan, limpahan air dari Danau Singkarak disebut sebagai pemicu utama. Debit air meningkat setelah hujan lebat, lalu bendungan di kawasan hulu dibuka sehingga air dari danau mengalir deras ke hilir melalui Ombilin membawa air yang tampak jernih.
Seorang warga yang tinggal di sekitar aliran menyebut bahwa air yang mengalir benar-benar berasal dari Danau Singkarak, dan saat mengalir, tampak bening dan deras berbeda dari kondisi sungai biasanya saat banjir, yang cenderung keruh.
Keindahan visual itu mendapat sorotan dari banyak pengguna media sosial. Banyak netizen membandingkan pemandangan Sungai Ombilin dengan sungai di negara Eropa bahkan disebut “mirip Swiss”.
Namun demikian, hingga kini tidak ada pernyataan resmi dari instansi lingkungan atau pengelola sumber daya air yang mengonfirmasi aspek ilmiah seperti kejernihan air, kadar sedimen, atau kualitas air setelah peristiwa ini sehingga klaim bahwa sungai benar-benar “bersih dan jernih” tetap berada pada ranah pengamatan subjektif masyarakat dan netizen.
Sejumlah pemerhati lingkungan dan warga skeptis terhadap interpretasi visual warna air. Mereka menunjukkan bahwa warna biru kehijauan pada video/foto bisa jadi akibat pantulan langit, sudut pengambilan gambar, atau kondisi sementara (misalnya sebelum sedimentasi terjadi), bukan jaminan bahwa air sungai layak untuk konsumsi atau aman jangka panjang.
Fenomena ini tetap menarik perhatian publik karena menampilkan kontras dramatis antara kondisi pasca-banjir di banyak sungai lain (keruh, cokelat, penuh lumpur) dengan Ombilin yang tampak jernih. Sementara itu, banyak pihak berharap ada kajian lingkungan mendalam untuk memastikan apakah kejernihan itu nyata dan berkelanjutan, atau sekadar fenomena visual sementara. (MIN)
Penulis : Ardi
Editor : Sam












Komentar (0)
Tinggalkan Komentar