JAKARTA, URBANFEED - Indonesia bersama China melalui Tsinghua University dan Indonesia Technology Alliance (ITA) resmi menjalin kerja sama membentuk AI Application Cooperation Centre, yang akan fokus pada pengembangan aplikasi kecerdasan buatan (AI) berorientasi kebutuhan lokal di sektor pendidikan, kesehatan, dan pertanian.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Indosat Ooredoo Hutchison, ITA, dan Tsinghua University Wuxi Research Institute of Applied Technologies sebagai langkah strategis memperkuat ekosistem AI nasional.
Inisiatif ini tidak hanya sebagai kolaborasi teknologi, tetapi juga diharapkan menjadi jembatan transfer keahlian dan riset antara Indonesia dan China, khususnya dalam pemanfaatan AI yang sesuai konteks lokal negara kepulauan.
AI Application Cooperation Centre ditargetkan mulai beroperasi pada awal tahun 2026 dan akan menjadi pusat kolaborasi riset, pengembangan model AI lokal, serta pelatihan kapasitas talenta AI Indonesia.
Dalam MoU juga disebutkan bahwa kemampuan riset Tsinghua akan dipadukan dengan kapasitas pengembangan oleh ITA dan infrastruktur digital Indosat agar solusi AI bisa diterapkan secara langsung ke masalah riil masyarakat.
Proyek ini sejalan dengan visi Indonesia menuju Golden Indonesia 2045, di mana AI dianggap sebagai salah satu pendorong utama produktivitas, inklusi digital, dan pemerataan akses layanan publik.
Dalam konteks pendanaan infrastruktur teknologi, Indonesia melalui INA (Indonesia Investment Authority) juga telah memperkuat fokus ke pusat data, infrastruktur digital, dan aplikasi AI di sektor pelayanan kesehatan.
Pemerintah berharap kolaborasi ini bukan hanya soal teknologi impor, melainkan menciptakan kemampuan lokal yang mandiri, berkelanjutan, dan relevan dengan tantangan sosial-ekonomi Indonesia. (MIN)




.jpg)





Komentar (0)
Tinggalkan Komentar