URBANFEED - Rawon, sup daging sapi dengan kuah hitam khas Jawa Timur, kini menjadi salah satu kuliner paling dicari baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Ciri khas kuahnya yang pekat berasal dari buah kluwek, menghasilkan rasa gurih, legit, dan sedikit pahit yang justru membuatnya unik. Jika kamu berencana berburu kuliner khas Jawa Timur, berikut tiga tempat makan rawon terbaik yang wajib kamu datangi.
1. Rawon Setan Surabaya – Legendaris Sejak 1952
Berlokasi di Jalan Embong Malang No.78/I, Genteng, Surabaya, Rawon Setan menjadi ikon kuliner malam di Kota Pahlawan. Nama “Setan” berasal dari kebiasaan warung ini yang dulu buka hingga tengah malam, membuat banyak orang datang “bergentayangan” demi menikmati sepiring rawon panas.
Kuahnya sangat kental dengan aroma keluak yang tajam, sementara potongan dagingnya besar dan empuk. Banyak pelanggan menyebut rasanya “menggigit”, apalagi jika disantap dengan sambal terasi dan tauge rebus. Harga seporsinya berkisar antara Rp50–75 ribu, sebanding dengan cita rasa legendaris yang sudah dikenal sejak 1952.
Jika kamu ingin menikmati suasana otentik Surabaya di malam hari, datanglah selepas pukul 20.00. Aroma kluwek dan daging yang direbus lama akan langsung menggoda selera.
2. Rawon Nguling Malang – Warisan Rasa yang Melegenda
Rawon Nguling di Jalan Zainul Arifin No.62, Kiduldalem, Kota Malang, adalah salah satu rawon tertua di Indonesia. Dikenal sejak tahun 1940-an, tempat ini tak pernah sepi pengunjung baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Ciri khas Rawon Nguling adalah kuahnya yang lebih ringan dibandingkan Rawon Setan, namun tetap kaya rempah dan gurih. Daging sapinya empuk dan potongannya besar, disajikan bersama nasi putih hangat, kecambah, sambal, dan kerupuk udang.
Rawon Nguling juga dikenal karena suasana kedainya yang klasik dengan pelayanan cepat. Harganya cukup terjangkau, mulai dari Rp25–50 ribu per porsi. Bagi penikmat sarapan berat, tempat ini cocok dikunjungi pagi hari karena buka sejak pukul 07.00. Tak heran jika banyak yang menyebut Rawon Nguling sebagai “standar emas” rawon khas Malang.
3. Rawon Pak Pangat Surabaya – Favorit Pecinta Krengsengan
Rawon Pak Pangat yang berlokasi di Lotus Regency, Jalan Ketintang Baru Selatan I No.15, Surabaya, menjadi destinasi wajib bagi pencinta rawon dengan cita rasa gurih ringan. Tempat ini populer di kalangan warga lokal karena memiliki variasi menu unik: Rawon Krengsengan, yaitu kombinasi rawon dengan tumisan daging sapi berbumbu kecap dan cabai.
Kuah rawonnya lebih jernih dibandingkan dua tempat sebelumnya, tapi tetap kaya rasa. Dagingnya empuk, tidak berlemak, dan disajikan bersama telur asin serta sambal khas.
Harga per porsinya berkisar Rp25–50 ribu, dan suasana rumah makannya cukup nyaman untuk keluarga. Tempat ini cocok bagi kamu yang ingin mencicipi rawon tanpa rasa terlalu berat atau berminyak.
Kenapa Rawon Layak Disebut Warisan Kuliner Indonesia
Rawon tidak hanya sekadar makanan, tapi juga simbol budaya kuliner Jawa Timur. Setiap daerah memiliki gaya penyajian berbeda — mulai dari kuah kental khas Surabaya hingga versi ringan dari Malang.
Masakan ini bahkan beberapa kali masuk dalam daftar “100 Makanan Terbaik Dunia” versi TasteAtlas, membuktikan bahwa citarasa tradisional Indonesia memiliki daya tarik global.
Tips Menikmati Rawon agar Lebih Nikmat
- Sajikan dengan sambal terasi, tauge rebus, dan telur asin untuk menyeimbangkan rasa gurih dan segar.
- Pilih daging bagian sandung lamur (brisket) agar empuk dan berlemak lembut.
- Jika ingin pengalaman otentik, cicipilah langsung di Jawa Timur, karena kelezatan rawon sejati berasal dari bumbu segar dan proses memasak tradisional.
Penulis : Dhika
Editor : Samudi




.jpg)





Komentar (0)
Tinggalkan Komentar