Erick Thohir Tetap Jadi Ketua Dewan Pengawas Danantara, Rapat Bahas Pembiayaan Whoosh Tanpa APBN

Erick Thohir Tetap Jadi Ketua Dewan Pengawas Danantara, Rapat Bahas Pembiayaan Whoosh Tanpa APBN
Menteri Keuangan Purbaya, usai mengikuti rapat bersama dewan pengawas Danantara

JAKARTA, URBANFEED - Dewan Pengawas (Dewas) Danantara menggelar rapat resmi pada Rabu, 16 Oktober 2025, membahas sejumlah agenda penting, termasuk rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) serta evaluasi pembiayaan proyek strategis nasional seperti Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh.

Dilansir dari Beritakini.co.id, rapat tersebut dihadiri seluruh anggota Dewas Danantara, termasuk Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang memastikan Erick Thohir masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas meskipun kini telah menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga.

“Erick Thohir masih tetap Ketua Dewas Danantara. Tidak ada pergantian dalam struktur hingga saat ini,” ujar Purbaya usai rapat.

Ia menjelaskan, rapat Dewas Danantara kali ini membahas pembentukan komite independen yang bertugas memastikan tata kelola investasi berjalan transparan dan efisien. Selain itu, Dewas juga meninjau laporan keuangan dan kinerja dividen BUMN yang menjadi sumber utama pembiayaan Danantara.

Dilansir dari CNBC Indonesia, salah satu topik utama yang dibahas ialah kelanjutan pembayaran utang proyek Kereta Cepat Whoosh (KCIC). Pemerintah memastikan proyek tersebut tidak akan menggunakan dana APBN.

“Tidak ada dana APBN yang dipakai. Danantara memiliki kemampuan finansial yang cukup kuat untuk melunasi kewajiban tersebut,” kata Purbaya.

Ia menjelaskan, Danantara memperoleh dividen dari BUMN sekitar Rp80–90 triliun per tahun. Dana tersebut dinilai cukup untuk membiayai kewajiban tahunan proyek KCIC yang mencapai sekitar Rp2 triliun.

Mengutip Antara News, Purbaya menegaskan bahwa CEO Danantara, Rosan Roeslani, kini sedang menyusun skema teknis penyelesaian utang KCIC agar tidak membebani keuangan negara.

“Rosan sedang merancang pola pembayaran yang realistis dan berkelanjutan, agar semua bisa berjalan sesuai rencana,” jelasnya.

Sementara itu, Dewan Pengawas juga menyoroti pentingnya optimalisasi dividen BUMN untuk investasi strategis di berbagai sektor seperti infrastruktur, energi hijau, dan digitalisasi industri nasional.

“Peran Dewas adalah memastikan semua investasi yang dilakukan Danantara benar-benar mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Purbaya.

Rapat tersebut turut melibatkan koordinasi lintas kementerian, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Infrastruktur, untuk menyelaraskan kebijakan pembiayaan proyek nasional tanpa ketergantungan pada APBN.

Dilansir dari Liputan6.com, pemerintah juga tengah menyiapkan restrukturisasi utang KCIC dan menunggu keputusan presiden mengenai pembentukan tim khusus untuk menangani proses tersebut.

Hasil rapat Dewas Danantara diharapkan menjadi dasar kebijakan pembiayaan jangka panjang yang lebih mandiri dan transparan bagi perusahaan pelat merah yang tergabung dalam holding Danantara. (MIN)

Berita Sebelumnya

Ledakan Tabung Gas 12 Kg di Cengkareng Hancurkan Rumah, Dua Warga Luka Bakar Serius

Berita Selanjutnya

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Tinggalkan Komentar