JAKARTA, URBANFEED — Raksasa manufaktur asal Taiwan, Foxconn Technology Group, mengumumkan akan menginvestasikan hingga NT$42 miliar atau sekitar US$1,37 miliar (Rp22 triliun) untuk membangun klaster komputasi AI dan pusat superkomputer. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar perusahaan dalam memperkuat ekosistem kecerdasan buatan dan layanan komputasi awan. Selasa (28/10/2025)
Dilansir dari Reuters (28/10/2025), investasi tersebut akan digunakan untuk pengadaan peralatan berteknologi tinggi dalam membangun pusat superkomputasi yang berlokasi di Taiwan. Proses pembangunan dan pembelian perangkat dijadwalkan berlangsung mulai Desember 2025 hingga Desember 2026, menggunakan dana internal perusahaan.
Dalam pernyataan resminya, Foxconn menjelaskan bahwa proyek ini akan mempercepat pengembangan tiga platform pintar milik mereka, yaitu smart manufacturing, smart electric vehicles, dan smart cities. “Investasi ini menegaskan komitmen Foxconn dalam memperluas kemampuan komputasi untuk mendukung masa depan berbasis AI,” tulis perusahaan dalam keterangan yang dikutip Reuters.
Sumber dari Bloomberg menambahkan, proyek klaster AI tersebut akan menggunakan prosesor dan GPU generasi terbaru yang kompatibel dengan arsitektur Nvidia Blackwell, serta sistem pendingin efisiensi tinggi untuk menghemat konsumsi energi. Langkah ini menempatkan Foxconn sejajar dengan perusahaan besar seperti Amazon Web Services dan Google Cloud dalam infrastruktur komputasi global.
Selain itu, laporan dari Nikkei Asia menyebut bahwa Foxconn berencana menjadikan fasilitas ini sebagai pusat riset dan pelatihan model AI berskala besar yang dapat dimanfaatkan oleh mitra industri, universitas, dan startup teknologi di kawasan Asia Timur.
Langkah ekspansif Foxconn ini juga mencerminkan pergeseran strategis perusahaan dari sekadar manufaktur perangkat keras menuju penyedia solusi teknologi komprehensif di bidang cloud computing, AI, dan data center.
“Perusahaan teknologi besar dunia kini berlomba memperkuat fondasi AI. Foxconn tidak ingin tertinggal,” ujar analis industri teknologi dari Fubon Securities, Alex Hsu, dikutip Bloomberg.
Para pengamat menilai bahwa investasi Foxconn ini akan memperkuat posisi Taiwan sebagai pusat teknologi global, sekaligus mendukung rantai pasok AI dunia. Pusat superkomputer yang tengah dibangun diperkirakan mulai beroperasi pada pertengahan 2026.
Penulis : Ardi
Editor : Sam




.jpg)





Komentar (0)
Tinggalkan Komentar