AUSTRALIA, URBANFEED - Hujan es batu berukuran besar menghantam wilayah tenggara Australia pada akhir pekan, menyebabkan kerusakan luas dan pemadaman listrik massal. Biro Meteorologi Australia (Bureau of Meteorology/BOM) melaporkan, badai petir dengan hujan es berdiameter hingga 7 sentimeter melanda wilayah South East Queensland dan sebagian Victoria pada Sabtu (25/10/2025) malam waktu setempat.
Dilansir dari The Guardian, badai petir hebat itu disertai hembusan angin yang mencapai 100 kilometer per jam. Akibatnya, lebih dari 80 ribu rumah di kawasan Brisbane dan sekitarnya mengalami pemadaman listrik. Hujan deras disertai es batu menghancurkan atap rumah, merusak kendaraan, serta menumbangkan puluhan pohon di area pemukiman.
Menurut laporan ABC News Australia, beberapa daerah di Queensland selatan seperti Logan, Ipswich, dan Gold Coast menjadi wilayah paling parah terdampak. Biro Meteorologi memperingatkan adanya hujan es besar berukuran sekitar 5 hingga 7 sentimeter, yang disebut berpotensi menyebabkan cedera serius jika mengenai manusia atau hewan.
“Kami menerima ratusan laporan kerusakan properti, atap rumah jebol, kaca mobil pecah, dan jaringan listrik rusak akibat angin serta es yang berukuran sangat besar,” kata juru bicara State Emergency Service (SES) Queensland seperti dikutip ABC News Australia, Minggu (26/10/2025).
Di negara bagian Victoria, badai disertai hujan deras menyebabkan kondisi terburuk dalam setahun terakhir. The Guardian melaporkan, Melbourne dan kota sekitarnya mengalami hujan paling deras sejak April 2024. Angin kencang menyebabkan banyak pohon tumbang dan memutus akses jalan di beberapa wilayah. Layanan darurat di Victoria menerima ribuan panggilan bantuan dari warga yang rumahnya rusak dan terendam air.
Badan cuaca juga mengingatkan potensi munculnya fenomena “thunderstorm asthma”, yaitu gangguan pernapasan akibat partikel serbuk sari dan kelembapan tinggi setelah badai. Peringatan ini dikeluarkan untuk wilayah Victoria karena angin kuat membawa serbuk sari dari daerah pedalaman.
Sementara itu, para ilmuwan menyebut kejadian hujan es berukuran besar seperti ini semakin sering terjadi akibat perubahan iklim. Penelitian yang dikutip ABC News Australia pada Juli 2025 menyebutkan, ukuran butir es di Australia cenderung meningkat dalam dekade terakhir dan frekuensinya akan terus bertambah di masa depan.
Otoritas setempat mengimbau masyarakat agar tetap berada di dalam rumah, menjauhi jendela kaca, serta memarkir kendaraan di tempat tertutup untuk menghindari kerusakan akibat hujan es. Pemerintah negara bagian Queensland juga telah mengerahkan tim darurat tambahan untuk membantu perbaikan jaringan listrik dan pembersihan puing.
BOM memprediksi kondisi cuaca ekstrem masih akan berlanjut hingga awal pekan depan. Warga di wilayah tenggara Australia diminta tetap waspada terhadap potensi badai lanjutan, hujan deras, serta sambaran petir. (MIN)
Penulis : Ardi
Editor : Sam




.jpg)





Komentar (0)
Tinggalkan Komentar